Mobil Listrik

Pasar Mobil Listrik Indonesia November Dinamis BYD Tetap Terdepan

Pasar Mobil Listrik Indonesia November Dinamis BYD Tetap Terdepan
Pasar Mobil Listrik Indonesia November Dinamis BYD Tetap Terdepan

JAKARTA - Pasar mobil listrik nasional memasuki fase penyesuaian menjelang akhir 2025. 

Setelah mencatat lonjakan tinggi pada bulan sebelumnya, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia mengalami koreksi tipis pada November. Situasi ini menunjukkan bahwa pasar mulai bergerak ke arah yang lebih stabil.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencatat distribusi pabrik ke diler atau wholesales mencapai 13.378 unit. Angka tersebut turun 3,5 persen dibandingkan Oktober 2025 yang berada di level 13.865 unit. Meski demikian, persaingan antarmerek justru semakin ketat.

Koreksi ringan ini tidak serta-merta menurunkan dinamika pasar. Sebaliknya, perubahan komposisi pemain papan atas memperlihatkan bagaimana selera konsumen mulai bergeser dan memberi ruang bagi pendatang baru untuk tampil menonjol.

Dominasi BYD Masih Sulit Tergoyahkan

Di tengah fluktuasi pasar, BYD tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin utama segmen mobil listrik nasional. Model BYD Atto 1 masih menjadi tulang punggung penjualan dengan capaian 8.333 unit sepanjang November 2025.

Meski angka tersebut turun 11,3 persen secara bulanan, jarak penjualan dengan kompetitor terdekat masih terpaut sangat jauh. Kondisi ini membuat posisi BYD di puncak klasemen relatif aman dalam jangka pendek.

Selain Atto 1, BYD M6 juga mencatat performa positif dengan pertumbuhan 9,9 persen menjadi 567 unit. Capaian ini memperkuat kehadiran BYD di segmen MPV listrik yang semakin diminati konsumen domestik.

BYD Sealion 7 memang mengalami pelemahan menjadi 275 unit, namun secara keseluruhan portofolio produk BYD tetap menunjukkan daya tahan di tengah persaingan yang semakin agresif.

Pendatang Baru Mengubah Peta Persaingan

Kejutan terbesar pada November 2025 datang dari Jaecoo J5 EV. Model ini langsung menempati posisi kedua penjualan nasional dengan raihan 653 unit, sebuah debut yang tergolong sangat kuat.

Kehadiran Jaecoo memberi warna baru dalam persaingan mobil listrik Indonesia. Capaian tersebut menunjukkan bahwa konsumen mulai terbuka terhadap merek baru yang menawarkan kombinasi desain, fitur, dan positioning harga menarik.

Di sisi lain, Geely EX5 mencatat lonjakan paling agresif dengan pertumbuhan 121,4 persen. Penjualannya melonjak dari 145 unit menjadi 321 unit, menandai peningkatan minat yang signifikan.

Hyundai Kona Electric juga mencuri perhatian setelah mencatat kenaikan 183 persen. Dari sebelumnya 95 unit, penjualannya melonjak menjadi 269 unit dan menempatkannya sebagai salah satu model dengan pertumbuhan tercepat.

Tekanan Dialami Sejumlah Model Populer

Tidak semua pemain mampu mempertahankan momentumnya. Beberapa model yang sebelumnya tampil dominan justru mengalami koreksi cukup dalam pada November 2025.

Wuling Binguo EV tercatat turun 41,4 persen menjadi 366 unit. Penurunan ini cukup kontras dibandingkan performa kuat yang sempat ditunjukkan pada bulan-bulan sebelumnya.

Chery J6 juga mengalami pelemahan signifikan dengan penurunan 34,5 persen menjadi 256 unit. Kondisi serupa dialami Aion V yang turun 21 persen menjadi 268 unit.

Meski demikian, Wuling Darion EV mulai menunjukkan daya tarik dengan penjualan 396 unit. Model ini perlahan memperkuat posisinya di tengah kompetisi yang semakin padat.

Normalisasi Pasar Menjelang Akhir Tahun

Secara keseluruhan, koreksi tipis penjualan mobil listrik pada November 2025 lebih mencerminkan proses normalisasi pasar. Setelah lonjakan ekstrem pada periode sebelumnya, pasar kini bergerak lebih rasional.

Masuknya banyak model baru membuat pilihan konsumen semakin beragam. Pergeseran minat ke segmen SUV dan MPV listrik juga mulai terlihat jelas dalam struktur penjualan.

Beberapa model mencatat pemulihan meski volumenya masih terbatas. BYD Seal, misalnya, naik 93,3 persen menjadi 29 unit, sementara Denza D9 tumbuh 8,9 persen menjadi 209 unit.

Ketatnya persaingan antar merek diperkirakan akan terus membentuk wajah baru pasar kendaraan listrik nasional. Menjelang akhir tahun, konsumen dihadapkan pada semakin banyak opsi dengan karakter dan keunggulan masing-masing.

Dengan kondisi tersebut, pasar mobil listrik Indonesia menunjukkan kedewasaan baru. Dominasi pemain besar masih terasa, namun ruang bagi pendatang dan model alternatif kian terbuka, menciptakan lanskap persaingan yang lebih seimbang dan dinamis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index