JAKARTA - Respons pemerintah pusat terhadap bencana di Sumatera kembali menjadi sorotan.
Di tengah kondisi darurat yang menuntut kecepatan dan ketepatan, dukungan udara menjadi salah satu faktor penting dalam penanganan wilayah terdampak. Pemerintah memastikan bahwa langkah strategis telah dilakukan sejak fase awal bencana terjadi.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengirimkan helikopter pribadi ke Aceh sejak pekan pertama bencana. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk dukungan langsung kepada pemerintah daerah dalam memantau kondisi lapangan secara menyeluruh.
Menurut Teddy, helikopter itu secara khusus ditujukan kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Sarana udara tersebut dapat dimanfaatkan oleh tim pemerintah daerah, keluarga, serta pihak lain yang terlibat dalam pemantauan situasi bencana di berbagai wilayah.
Langkah ini menunjukkan perhatian Presiden terhadap kebutuhan daerah yang terdampak parah. Dengan kondisi akses darat yang terbatas, keberadaan helikopter dinilai sangat membantu pengambilan keputusan di lapangan.
Helikopter Presiden Digunakan Sejak Pekan Awal
Teddy menjelaskan bahwa pengiriman helikopter dilakukan tanpa menunggu kondisi semakin memburuk. Presiden langsung mengambil langkah cepat agar pemantauan dan koordinasi dapat berjalan optimal sejak awal bencana melanda Sumatera.
"Kalau saya boleh cerita sedikit, jadi sejak minggu pertama bencana, Bapak Presiden langsung mengirimkan helikopter pribadi beliau untuk digunakan oleh Gubernur Aceh, timnya, keluarganya," ujar Teddy dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Menurutnya, keberadaan helikopter tersebut sangat penting untuk melihat langsung kondisi wilayah terdampak. Dari udara, pemerintah daerah dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai kerusakan dan kebutuhan masyarakat.
Pemantauan melalui udara juga membantu mempercepat koordinasi dengan pemerintah pusat. Informasi yang diperoleh menjadi dasar dalam menentukan prioritas penanganan serta distribusi bantuan yang paling dibutuhkan.
Puluhan Helikopter Gabungan Dikerahkan Pemerintah
Selain helikopter pribadi Presiden, Teddy juga menjelaskan mengenai armada udara yang dikerahkan oleh pemerintah. Ia menyebut terdapat puluhan helikopter gabungan yang berasal dari berbagai instansi negara dan perusahaan.
Tercatat sebanyak 53 helikopter gabungan milik TNI, Polri, Badan SAR Nasional, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta PT Pertamina turut dikerahkan. Armada ini digunakan untuk mendukung operasi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana.
Penjelasan ini disampaikan untuk merespons pertanyaan masyarakat. Sebelumnya, muncul anggapan bahwa helikopter pemerintah tidak terlihat di lapangan meski telah diumumkan dikerahkan.
Teddy menegaskan bahwa seluruh helikopter tersebut aktif beroperasi. Namun, penggunaannya difokuskan pada wilayah-wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Distribusi Logistik ke Wilayah Terisolasi
Helikopter-helikopter yang dikerahkan pemerintah memiliki peran utama dalam distribusi bantuan. Teddy menyampaikan bahwa armada udara digunakan untuk menjangkau daerah yang akses jalannya terputus akibat bencana.
"Semuanya sejak awal ada di tiga provinsi, mereka menerbangkan logistik ke daerah yang tidak terjangkau melalui darat, yang jalannya putus, yang belum tersambung ke desa-desa," jelasnya.
Dengan kondisi geografis Sumatera yang memiliki banyak wilayah terpencil, jalur udara menjadi solusi paling efektif. Bantuan logistik seperti pangan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat dapat disalurkan lebih cepat.
Operasi udara juga memastikan bantuan tidak terhambat oleh kerusakan infrastruktur. Pemerintah berupaya agar masyarakat di daerah terisolasi tetap mendapatkan pasokan kebutuhan dasar secara berkelanjutan.
Penguatan Armada Udara untuk Kesiapsiagaan Nasional
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencana besar penguatan armada helikopter nasional. Pemerintah berencana mendatangkan ratusan helikopter untuk mendukung alutsista dan operasi kemanusiaan.
Presiden mengungkapkan bahwa hingga 200 unit helikopter akan didatangkan ke Indonesia mulai awal tahun depan. Langkah ini diambil untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara dalam pidatonya pada Puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta. Presiden menyinggung pentingnya respons cepat pemerintah terhadap bencana banjir besar di Aceh dan Sumatera Barat.
"Minggu ini, helikopter baru datang 5 buah minggu ini, dan terus berdatangan dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter," katanya mengawali pidato.
Presiden menekankan bahwa Indonesia berada di kawasan rawan bencana karena berada di ring of fire. Oleh karena itu, kesiapan armada udara dinilai menjadi kebutuhan strategis jangka panjang.
Dengan penambahan helikopter, pemerintah berharap respons terhadap bencana dapat semakin cepat dan efektif. Armada udara tidak hanya mendukung operasi militer, tetapi juga menjadi tulang punggung dalam misi kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.